Caramengatasi kecanduan gadget bisa dilakukan agar kita lebih terbatas dalam penggunaan gadget setiap harinya. Kedua Gunakan hanya satu media sosial saja, seringkali kita memeriksa media sosial padahal tidak ada notifikasi apapun. Atau meng-update kegiatan sehari-hari di seluruh media sosial yang kita punya.
Someone who use gadget in the right way will get benefits. Meanwhile, people who can not control gadget itself will get some negative impact. One of negative impact is people will become addicted in gadget. This research finds the behavior of gadget addicted for students based on respectful framework. This research is qualitative descriptive design. Research instruments are interview, observation, and documentation. The primary informants come from two students of Junior High School 1 Karangrejo who also being the subject of research. Meanwhile, the proponent informant come from parents from two students who are the subject of research and school counselor. It's meant assessment by respectful framework has differences behavior and factors that influence student behaviors. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Konselor Volume 7 Number 3 2018 ISSN Print 1412-9760 – Online 2541-5948 DOI Received May 28, 2018; Revised October 13, 2018; Accepted November 30, 2018 116 Student Gadget Addiction Behavior in the Perspective of Respectful Framework Frida Putri Wardhani1 1Univeritas Negeri Surabaya *Corresponding author, e-mail fridaputri95 Abstract Someone who use gadget in the right way will get benefits. Meanwhile, people who can not control gadget itself will get some negative impact. One of negative impact is people will become addicted in gadget. This research finds the behavior of gadget addicted for students based on respectful framework. This research is qualitative descriptive design. Research instruments are interview, observation, and documentation. The primary informants come from two students of SMP Negeri 1 Karangrejo who also being the subject of research. Meanwhile, the proponent informant come from parents from two students who are the subject of research and school counselor from SMP Negeri 1 Karangrejo. It's meant assessment by respectful framework has differences behavior and factors that influence student behaviors. Keyword Gadget addiction, respectful framework, multiculture Perilaku Kecanduan Gadget Siswa dalam Perspektif Kerangka Kerja Respectful Abstrak Seseorang yang menggunakan gadget dengan cara yang benar akan mendapatkan banyak manfaat. Sementara itu, orang yang tidak dapat mengendalikan penggunaan gadget akan mendapatkan beberapa dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah kecanduan gadget. Tujuan penelitian ini adalah menemukan perilaku kecanduan gadget untuk siswa berdasarkan respectful framework. Penelitian ini merupakan desain deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan utama berasal dari dua siswa SMP Negeri 1 Karangrejo yang juga menjadi subjek penelitian. Sementara itu, informan pendukung berasal dari orang tua dari dua siswa yang menjadi subjek penelitian dan guru BK dari SMP Negeri 1 Karangrejo. Itu berarti penilaian oleh respectful framework memiliki perbedaan perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku siswa. Kata Kunci Kecanduan gadget, respectful framework, multikultural How to Cite Wardhani, F. P. 2018. Student Gadget Addiction Behavior in the Perspective of Respectful Framework. Konselor, 73, 116-123. This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use , distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©20 18 by author Pendahuluan Di era globalisasi yang maju ini perkembangan teknologi Megantara & Suryani, 2016 dan informasi sangat pesat Aini, Graha, & Zuliana, 2017; Budiman, 2017; Laurent, 2016. Teknologi merupakan sesuatu hal yang dibutuhkan oleh manusia. Teknologi juga akan sangat membantu setiap pekerjaan yang dilakukan oleh manusia Setyowati, Isthika, & Pratiwi, 2016; Sihotang & Siboro, 2016. Salah satu teknologi yang banyak dipakai adalah gadget Fajrin, 2015; Manumpil, Ismanto, & Onibala, 2015. Apabila penggunaan gadget dapat dilakukan dengan bijak, manusia akan mendapatkan banyak manfaat dari penggunaan gadget Kamil, 2017. Tetapi jika penggunaan gadget tidak dapat dikontrol akan menimbulkan dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang diperoleh yakni ketergantungan atau kecanduan gadget itu sendiri. Gadget dapat dimaknai sebagai suatu alat yang dapat dengan mudah terkoneksi dengan internet. KONSELOR ISSN 1412-9760 117 Kecanduan gadget merupakan aktivitas atau perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dan akan menimbulkan dampak negatif jika perilaku tersebut tidak dapat dikontrol Nene & Gupta, 2018. Salah satu hal yang akan sangat berpengaruh jika seseorang sudah ketergantungan menggunakan gadget yakni banyaknya waktu yang tersita untuk bermain gadget. Dalam era globalisasi ini banyak anak-anak usia remaja yang sudah menggunakan gadget, bahkan para remaja ini lebih pintar menggunakan gadget daripada orang dewasa. Pada anak usia remaja, mereka akan cenderung lebih mudah mempelajari sesuatu hal yang berkaitan dengan gadget dibandingkan dnegan orang dewasa. Hal tersebut dikarenakan pada perkembangan anak usia remaja mempunyai rasa ingin tahu yang lebih besar Maimunah & UMM, 2015; Muslihatun & Santi, 2015; Yutifa & Dewi, 2015 dibandingkan dengan orang dewasa. Orang dewasa mempunyai self control yang lebih daripada anak usia remaja. Perilaku yang ditampilkan oleh pecandu gadget, misalnya cenderung merasa ponsel-nya bergetar, merasa jika ada pesan masuk atau pembaharuan. Namun ketika diperiksa gadget-nya tidak ada pesan/pangilan/pengingat apapun. Itulah imajinasi seseorang yang mengalami kecanduan gadget. Salah satu contoh bentuk penggunaan gadget yang tidak dapat dikontrol yang dapat mengakibatkan kecanduan gadget adalah kasus perilaku “gila” anak Bondowoso yang kecanduan gadget parah. Menurut laman Antara, Poli Jiwa RSUD dr Koesnadi Bondowoso, Jawa Timur, pihak Poli Jiwa RSUD dr Koesnadi Bondowoso, terdapat dua siswa yang kecanduan gadget dan laptop yang dikategorikan sebagai guncangan jiwa Soebisono, 2018. Kecanduan dua anak ini tergolong parah karena berperilaku mengerikan jika tidak diberi izin memegang atau menggunakan gadgetnya. Bahkan disebutkan salah satunya membentur benturkan kepalanya ke tembok ketika sangat ingin memakai gadget namun tidak diizinkan oleh orangtuanya. Pada kasus dua anak kecanduan gadget di Bondowoso tersebut sempat dilakukan psikotes, hasil psikotes dari salah satu anak tersebut menunjukkan hasil jika anak tersebut mengidetifikasikan dirinya sebagai pembunuh. Sementara orang yang paling dibencinya dalah kedua orangtuanya yang dianggap sebagai penghalang antara dirinya dan gadget. Kecanduan merupakan perilaku ketergantungan terhadap sesuatu hal yang disenangi Cooper, 2000. Seseorang biasanya akan melakukan sesuatu hal disenangi tersebut apabila mereka mempunyai kesempatan untuk melakukan hal yang disenangi tersebut. Individu dapat dikatakan kecanduan apabila individu melakukan suatu kegiatan secara terus-menerus dan melakukan kegiatan yang sama sebanyak lebih dari lima kali dalam sehari. Kecanduan merupakan perilaku kompulsif Febriandari & Nauli, 2016; Parengkuan, 2017; Putri & Lestari, 2016, adanya ketergantungan serta kurangnya kontrol Adi Prasetyo, AMir, & Psi, 2017; Setiono, Ardianto, & Erandaru, 2018. Perilaku dapat dikatakan sebagai perilaku kecanduan apabila perilaku tersebut tidak dapat dikontrol dan dapat menimbulkan dampak negatif bagi yang bersangkutan Kasetyaningsih, 2015; Swastika, 2016. Data yang diperoleh di lapangan setelah melakukan studi pendahuluan dengan melakukan wawancara dengan guru BK yang mengacu pada pedoman wawancara di SMP Negeri 1 Karangrejo adalah sering ada guru mata pelajaran yang melapor pada guru BK bahwa beberapa murid bermain gadget saat pelajaran. Selain itu ada peraturan di sekolah tersebut yang menyatakan bahwa siswa-siswanya dilarang membawa gadget ke sekolah. Tetapi ketika di sekolah tersebut diadakan razia gadget justru banyak siswa yang kedapatan membawa gadget ke sekolah. Dari hasil pengamatan guru BK perilaku bermain gadget secara terus-menerus tersebut juga mempengaruhi hubungan sosial siswa. Siswa lebih cenderung bersifat individualis. Mengobrol hanya dengan teman satu geng-nya saja dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain gadget. Data tersebut diperkuat dengan pengambilan data dengan menggunakan angket yang Smartphone Addiction Scale SAS. Alat ukur tersebut diadopsi dari alat ukur smartphone addiction Kwon et al., 2013. Skala smartphone addiction yang digunakan terdiri dari 33 item dengan skala Likert enam poin 1 sangat tidak setuju dan 6 sangat setuju. Hasil analisis dikategorikan menjadi a. Skor ≥ 99 tingkat kecanduan tinggi dan b. Skor 0,05 dan nilai koefisien korelasi sebesar rxy = 0,074. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara kebahagiaan dengan intensi bermedia sosial, artinya tinggi dan rendahnya intensi bermedia sosial siswa tidak secara langsung berkorelasi dengan kebahagiaan siswa. Hal tersebut terjadi kemungkinan karena ada faktor lain yang lebih dapat menjelaskan, seperti faktor kepribadian, lingkungan sosial, maupun kondisi Maguire Alexandra MacdonaldSarah C. KrillCasey T TaftThere is a dearth of empirical literature characterizing the various forms of trauma experienced by men court mandated to intervention for intimate partner violence IPV perpetration. We investigated the potentially traumatic events PTEs experienced by men N = 217 court mandated to enroll in a 41-week group IPV perpetrator program, as well as the relationships between PTEs, posttraumatic stress disorder PTSD symptoms, and IPV. Findings indicated that 94% of participants reported experiencing at least 1 PTE in their lifetime, and participants experienced an average of over 6 out of 14 types of PTEs. A significant association was found between the number of PTEs experienced and frequency of self-reported perpetration of physical and psychological IPV. PTSD symptoms were also related to both forms of IPV perpetration and mediated the relationship between experiencing PTEs and psychological IPV perpetration. Our findings have implications for understanding how trauma and PTSD symptoms may increase risk for IPV and for developing trauma-informed interventions for this population. PsycINFO Database Record c 2015 APA, all rights reserved.Beth S. Gershuny Julian F ThayerRecently, there has been a resurgence of interest in relations among psychological trauma, dissociative phenomena, and various forms of trauma-related distress that has spawned a prolific amount of research. To date, a relatively comprehensive review of this recent research is lacking. Thus, this paper provides such a review to help summarize and synthesize recent findings, illuminate study limitations, and offer suggestions for future research. In general, findings have revealed fairly strong and consistent relations among the constructs of trauma, dissociation, and trauma-related distress posttraumatic stress disorder, borderline personality disorder, bulimia; individuals who have experienced a traumatic event are more likely to dissociate than individuals who have not, and individuals who experience more dissociative phenomena are more likely to also experience higher levels of trauma-related distress. It is theorized here that dissociative phenomena and subsequent trauma-related distress may relate to fears about death and fears about loss or lack of control above and beyond the occurrence of the traumatic event itself. Such fears about death and loss/lack of control may also help differentiate traumatized individuals who psychologically suffer to varying degrees. Possible functions of dissociation in response to trauma and in relation to forms of trauma-related distress are considered and discussed. Daniel S PineJudith A. CohenThe recent wave of terrorism affecting the United States and other countries raises concerns about the welfare of children and adolescents. This review is designed to address such concerns by summarizing data from two scientific areas. First, a series of recent studies examine psychiatric outcomes over time in children exposed to various forms of trauma. This review summarizes data on the various psychiatric consequences of childhood exposure to trauma, with specific emphasis on identifying factors that predict psychiatric outcome. Prior studies suggest that level of exposure, evidence of psychopathology before trauma exposure, and disruption in social support networks consistently emerge as strong predictors of psychopathology following exposure to trauma. Hence, clinicians might monitor children exposed to trauma most closely when they present with these risk factors. Second, a series of randomized controlled trials documents the beneficial effects of cognitive behavioral therapy CBT in children exposed to sexual abuse. When combined with other data from open studies and controlled trials in nontraumatized children, these studies suggest that CBT represents a logical therapeutic option for children developing anxiety symptoms following the recent wave of terrorism. In terms of psychopharmacological treatments, data from randomized controlled trials in traumatized children have not been generated, but recent studies in other groups of children exhibiting symptoms of anxiety or depression suggest the utility of selective serotonin reuptake game addiction in children and teenagers in Taiwan is associated with levels of animosity, social skills, and academic achievement. This study suggests that video game addiction can be statistically predicted on measures of hostility, and a group with high video game addiction has more hostility than others. Both gender and video game addiction are negatively associated with academic achievement. Family function, sensation seeking, gender, and boredom have statistically positive relationships with levels of social skills. Current models of video game addiction do not seem to fit the findings of this Tingkat Kecanduan Gadget Dengan Gangguan Emosi Dan Perilaku Remaja Usia 11-12 TahunA R AsifF A RahmadiAsif, A. R., & Rahmadi, F. A. 2017. Hubungan Tingkat Kecanduan Gadget Dengan Gangguan Emosi Dan Perilaku Remaja Usia 11-12 Tahun. Faculty of Interaksi Sosial pada Era Teknologi Melalui Pendidikan Jasmani & Olahraga. Paper presented at the Seminar Nasional Pendidikan OlahragaA GhunaifiGhunaifi, A. 2017. Merestorasi Interaksi Sosial pada Era Teknologi Melalui Pendidikan Jasmani & Olahraga. Paper presented at the Seminar Nasional Pendidikan Olahraga.
Adaempat dimensi dasar yang diidentifikasi sebagai gejala kecanduan smartphone, yakni: tak mampu berkomunikasi, kehilangan koneksi, tak bisa mengakses informasi dan kehilangan kenyamanan. Kamu juga bisa menguji kadar ketergantungan kamu. Caranya, jawab 20 poin kuesioner dari Iowa State University di bawah ini, kemudian hitung skor kamu.
Daftar Pertanyaan Wawancara Coping pada Remaja yang Kecanduan Bermain Game Online Student Gadget Addiction Behavior in the Perspective of Respectful Framework Perilaku Kecanduan Gadget Siswa dalam Perspektif Ke Contoh Makalah Hasil Wawancara Laporan Hasil Wawancara Opini Tentang Penggunaan Gadget Daftar Pertanyaan Wawancara PDF Kuesioner Kecanduan Gadget PDF Pedoman Wawancara PDF Kisi - Kisi Dan Angket PDF PDF ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET SMARTPHONE TERHADAP KEPRIBADIAN DAN KARAKTER KEKAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 9 MALANG Fenomena Kecanduan Penggunaan Gawai Gadget pada Kalangan Remaja Suku Bajo 15 Pertanyaan untuk Mengukur Apakah Anda Perlu Di-therapy Karena Kecanduan Gadget - Top PDF Empati pada Karyawan Baru yang Kecanduan Gadget - STUDI DESKRIPTIF GAMBARAN KECANDUAN GADGET SMARTPHONE PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN PDF MANAJEMEN PENYULUHAN PARENTING UNTUK MENGURANGI KECANDUAN GADGET ANAK-ANAK USIA SEKOLAH RW 30 CIMINDI HILIR CIMAHI SELATAN Jurnal Penelitian Psikologi SKRIPSI Pedoman Wawancara Dengan Guru PDF Kharisma Bismi Alrasheed Melani Aprianti Abstrak Kecanduan Digital, Definisi, Indikasi dan Cara Mengatasi PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA di SMA DARUSSALAM CIPUTAT JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL F Mengenal Nomophobia, Gangguan yang Bikin Anak Sulit Jauh Dari Gadget UPAYA ORANGTUA DALAM MENGATASI KECANDUAN PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI DI DESA MANDIRAJA KECAMATAN MANDIRAJA, KABUPATEN Dampak Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Psikologi pada Anak Sekolah Dasar PDF Gadget sitinur hidayati - DINAMIKA EMPATI PADA REMAJA YANG KECANDUAN GADGET SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PDF UPAYA PENCEGAHAN PENGARUH GADGET PADA ANAK MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN DAN SOSIALISASI DAMPAK GADGET KEPADA IBU-IBU KELURAHAN TANJUNG UMA UPAYA ORANG TUA DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah IAIN MANAJEMEN WAKTU PENGGUNAAN GADGET PADA SISWA BERPRESTASI DALAM PERSPEKTIF TEORI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMA ISLA DAMPAK PENGGUNAAN GADGET BAGI ANAK USIA DINI DI DESA DATARAN KEMPAS KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT SKRIP KECANDUAN GADGET DALAM INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA SMA DAERAH BANTUL DAN SLEMAN AOW Sidiq FIX Wawancara-1 PDF PERSEPSI ORANGTUA TERHADAP PENGGUNAAN GADGET BAGI REMAJA DI DESA BUMI NABUNG BARU KECAMATAN BUMI NABUNG LAMPUNG TENGAH SKRIPSI DAMPAK PENGGUNAAN GADGET PADA PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI DI DUSUN SETIA BUMI KECAMATAN SEPUTIH BANYAK Cara Agar Anak Kapok Main Gadget, Orangtua Wajib Coba - Pedoman Wawancara BK PDF Penggunaan Smartphone pada Subjek - HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN STUDI DESKRIPTIF GAMBARAN KECANDUAN GADGET desy ii halaman persetujuan studi deskriptif - [PDF Document] IMPLEMENTASI MEDIA MASSA GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER REMAJA DI DUSUN PEBU KABUPATEN ENREKANG” SKRIPSI Diajukan CONTOH PEDOMAN WAWANCARA BIMBINGAN DAN KONSELING - Tentang Bimbingan dan Konseling LAMPIRAN FGD Aktivitas Anak Sehari-Hari Pertanyaan 1 . [PDF Document Library] Panduan Baru Covid-19 CDC Membingungkan, Direktur CDC Ditekan dalam Wawancara TV Halaman all - Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Dalam Bidang Ilmu Dakwah dan Ko PENGAWASAN IBU PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN YANG MENGALAMI KECANDUAN GADGET S K R I P S I Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Univers PDF Penggunaan Gadget pada Anak; Tantangan Baru Orang Tua Milenial KORAN SINDO - 27 Maret 2021 - BAHAYA KECANDUAN GADGET - Unduh Buku 1-16 Halaman FlipHTML5 UPAYA MENURUNKAN KECANDUAN GADGET MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH “HAYYA ALAL FALAH” Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN 2622-2256 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020 76 Gadget Dengan Perkembangan Sosial Dan Bahasa PENGARUH GADGET TERHADAP ANAK DALAM INTERAKSI KELUARGA MUSLIM PERUMAHAN WINONG KOTAGEDE YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakul Contoh Daftar Pertanyaan Wawancara Dengan Guru BK PDF S IKOM 1206490 Chapter3 DARING Pengembangan E-booklet Digital Parenting Cara Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak Usia Dini DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT KECANDUAN GAME ONLINE PADA REMAJA tugas wawancara ~ Sumber Ilmu Psikologi SKRIPSI KONTROL SOSIAL TERHADAP REMAJA DALAM PENGGUNAAN GADGET DI KECAMATAN ILIR BARAT I KOTA PALEMBANG HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 33 SUMURBOTO, BANYUMANIK PROPOSAL SK FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2020 Pedoman Wawancara Ke Siswa PDF PENGARUH PENGGUNAAN GADGET DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECA ANALISIS PENGGUNAAN GADGET TERHADAP AKHLAK ANAK STUDI KASUS DI SD N 01 KEBONHARJO, KLATEN ANALYSIS OF GADGET USAGE ON CHILDRE KEBERFUNGSIAN SOSIAL SISWA YANG MENGALAMI ADIKSI INTERNET DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN SKRIPSI Disusun Dan Diajukan Kepada Fakultas ii DAMPAK PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERILAKU BELAJAR PADA SISWA SMA RAMA SEJAHTERA KECAMATAN PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MAN 1 BENGKALIS SKRIPSI OLEH INTAN FITRIA 1156120397
Penelitianini dimulai dengan melakukan survai sederhana melalui 15 pertanyaan sebagai berikut. Anda dapat memanfaatkan survai ini untuk mengukur tingkat kecanduan anda terhadap gadget. Jawablah ke 15 pertanyaan ini dengan jawaban "ya" atau "tidak", mari kita mulai: Apakah anda menyadari bahwa waktu anda banyak tersita oleh penggunaan gadget?
Halodoc, Jakarta – Seiring perkembangan teknologi, gadget saat ini pun sudah berkembang menjadi semakin canggih. Kamu dapat melakukan banyak hal dengan hanya melalui satu alat elektronik yang kecil ini. Karena itu, hampir semua orang, terutama anak milenial selalu membawa gadget dimanapun dan kemana pun mereka pergi. Coba perhatikan, apakah kamu termasuk salah satu anak zaman sekarang yang kecanduan gadget? Hati-hati, ini dampaknya bagi memang menjadi sarana yang sangat membantu dan memudahkan kita untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Banyak hal yang bisa dilakukan melalui gadget, mulai dari membaca buku, menonton film, browsing, melakukan transaksi keuangan, memesan makanan, bermain, dan masih banyak lagi. Karena itu, hampir semua orang tidak bisa menjalani kegiatannya satu haripun tanpa ada gadget di dekatnya. Sindrom kecanduan gadget ini dinamakan nomofobia yang berasal dari istilah “no-mobile-phone-phobia”. Sebenarnya sindrom ini menyerang banyak orang dari berbagai kalangan dan usia. Namun, golongan yang paling banyak terkena sindrom nomofobia ini adalah anak-anak milenial yang sangat suka dan selalu ingin update dengan hal-hal Kecanduan GadgetBanyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terkena sindrom nomofobia alias kecanduan gadget. Tingkat kecanduan orang pun berbeda-beda. Mulai dari kondisi yang ringan, hingga yang cukup parah. Berikut ini beberapa tanda dari kecanduan gadget yang perlu diperhatikanSaat kamu kecanduan gadget, kamu akan langsung mencari gadget saat membuka mata di pagi tidak bisa melewati hari tanpa menggunakan akan merasa cemas yang luar biasa jika baterai smartphone sudah sangat rendah atau bahkan selalu ingin mengecek gadget-mu tiap 5 menit selalu menggenggam gadget-mu ketika melakukan aktivitas apapun, entah itu sedang makan, berjalan, bahkan ke minimal 3 dari 5 poin di atas tepat menggambarkan keadaanmu saat ini, maka kamu sudah terkena sindrom Kecanduan GadgetJangan menyepelekan sindrom kecanduan gadget ini, karena kebiasaan ini bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan1. Gangguan MataMata yang terlalu sering digunakan untuk menatap layar gadget akan menjadi kering dan timbul rasa panas. Jika kecanduan gadget ini dibiarkan terlalu lama, maka mata bisa lelah, terasa tidak nyaman, merah, dan timbul gangguan penglihatan, seperti penglihatan menjadi kabur, minus mata bertambah, dan Mengganggu Pola TidurSalah satu ciri anak yang kecanduan gadget adalah tidak bisa berhenti bermain gadget, bahkan sampai larut malam. Bermain gadget memang bisa menimbulkan ketagihan yang akan membuatmu susah untuk berhenti. Akhirnya jam tidurmu akan terganggu, bahkan jika dibiarkan terlalu lama, kamu bisa mengidap insomnia. Jika waktu tidur yang dibutuhkan tubuh tidak terpenuhi, maka berbagai penyakit dan gangguan kesehatan mudah Postur Tubuh Jadi BungkukAnak yang kecanduan gadget tanpa sadar sering menundukkan leher untuk melihat gadget-nya. Ketika leher condong ke depan dan menunduk saat asyik bermain gadget, beban leher dan tulang belakang jadi bertambah besar karena harus menopang beban kepala, sehingga bisa menyebabkan leher dan punggungmu terasa nyeri. Jika dibiarkan terlalu lama, maka akan berdampak pada postur tubuhmu yang jadi Mengganggu StudiOleh karena tidak bisa berhenti bermain gadget, kegiatan belajar anak yang memiliki sindrom nomofobia ini pun biasanya akan terganggu. Hampir sebagian besar waktunya digunakan untuk bermain gadget dan ia sulit untuk berkonsentrasi saat belajar di sekolah, sehingga akhirnya prestasi di sekolah pun jadi menurun. sering bermain gadget membuat seseorang kurang melakukan aktivitas fisik. Hal ini sangat terkait dengan kondisi obesitas. 6. Kurang BersosialisasiPernah mendengar ungkapan “gadget mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat”? Nyatanya, kecanduan gadget menyebabkan anak milenial hanya ingin berkomunikasi melalui aplikasi chatting yang ada di gadget saja dan enggan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Akibatnya, hubungan pertemanan bahkan keluarga pun jadi merenggang karena gadget. Jadi, jika kamu mulai merasa kecanduan gadget, cobalah untuk segera mengatasinya dengan belajar memfokuskan diri kepada kegiatan lainnya yang bermanfaat selain bermain gadget, seperti sering-sering mengobrol dengan teman atau keluarga, belajar, dan berolahraga. Kamu juga bisa meminta saran kesehatan kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Di Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter melalui Chat dan Voice/Video Call. Kamu juga bisa membeli obat atau vitamin kesehatan di Halodoc. Caranya sangat mudah, tinggal order lewat aplikasi dan pesananmu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Well Family. Diakses pada 2021. The Harmfull Effects of Too Much Screen Time for Kids
Adabeberapa gejala kecanduan gadget yang umum terjadi pada anak, seperti: langsung mengingat dan mencari gadget ketika bangun di pagi hari, selalu memegang gadget sepanjang waktu bahkan saat melakukan aktifitas lain, mata mengalami iritasi (memerah, berair), tangan kaku, kelelahan, kenaikan berat badan akibat kurangnya gerak, dan yang lainnya.
Orang yang kecanduan gadget gawai mungkin tidak menyadari bahwa dirinya sudah mengalami masalah kesehatan akibat terlalu sering menggunakan benda tersebut. Kecanduan gadget bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan emosi, nyeri leher, sulit beraktivitas, kurang tidur, hingga penyakit tertentu. Kecanduan gadget berkaitan erat dengan kecanduan internet. Hal ini karena kebanyakan tontonan, permainan game, atau fitur menarik di gadget yang sering digunakan dapat dengan mudah diakses melalui internet. Menurut para ahli, kecanduan gadget bisa menyebabkan efek euforia yang sama dengan perilaku kecanduan lainnya, seperti berjudi atau melihat tontonan pornografi. Berdasarkan hasil penelitian, kecanduan gadget dapat mengubah zat kimia otak yang pada akhirnya memengaruhi kondisi fisik, psikologis, dan perilaku seseorang. Ciri-Ciri Kecanduan Gadget Seseorang dikatakan sudah kecanduan gadget apabila sebagian besar waktunya dihabiskan untuk menggunakan gadget, seperti smartphone, tablet, laptop, atau portable gaming device. Istilah untuk kondisi ini adalah nomophobia no mobile phobia, yang berarti ketakutan untuk aktivitas sehari-hari tanpa smartphone maupun gadget dalam bentuk lainnya. Anda dapat mengukur tingkat kecanduan terhadap gadget dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut Apakah Anda sering merasa tidak nyaman jika gadget tidak bersama Anda? Apakah Anda merasa keberatan atau enggan jika tidak memegang gadget, meskipun hanya sebentar? Apakah Anda sering menggunakan gadget di waktu makan? Apakah Anda kerap memeriksa status atau unggahan posting pada gadget di tengah malam? Apakah Anda lebih sering berinteraksi dengan gadget daripada dengan orang lain? Apakah Anda menghabiskan banyak waktu untuk membuat cuitan di Twitter, membalas status-status di Facebook, atau mengirim surel menggunakan gadget sebagai bentuk komunikasi kepada orang lain? Apakah Anda lebih sering bermain gadget, padahal Anda tahu bahwa seharusnya Anda bisa melakukan hal lain yang lebih produktif? Apakah Anda berkencenderungan untuk menggunakan gadget, padahal sedang sibuk denngan tugas sekolah atau pekerjaan kantor? Jika jawabannya lebih banyak “ya”, maka Anda dapat dikatakan mengalami kecanduan gadget. Dampak Kecanduan Gadget Siapa pun yang kecanduan gadget dapat mengalami berbagai efek buruk, tidak peduli usia dan profesinya. Efek buruk ini dapat meliputi efek fisik dan efek psikologis. Berikut ini penjelasannya Efek fisik Ada beberapa dampak negatif pada kesehatan fisik akibat kecanduan gadget, di antaranya 1. Masalah pada mata Karena terlalu lama menatap layar gawai, mata bisa menjadi bermasalah atau mengalami computer vision syndrome. Beberapa masalah pada mata yang berisiko terjadi pada pecandu gadget adalah mata lelah, mata kering, dan penglihatan terganggu. 2. Nyeri di bagian tubuh tertentu Orang yang sudah kecanduan gadget mungkin tidak menyadari bahwa lehernya sering tertekuk dan jari-jari tangannya tidak berhenti mengetik di layar gawainya. Hal ini membuat mereka rentan mengalami sakit leher, nyeri bahu, serta nyeri pada jari-jari dan pergelangan tangan. 3. Infeksi Layar gadget adalah sarangnya jutaan kuman. Bahkan ada riset yang menyatakan bahwa kuman penyebab diare paling banyak ditemukan pada gadget. Hal ini membuat orang yang sering bersentuhan dengan gadget lebih berisiko terkena infeksi. 4. Kurang tidur Pecandu gadget sering kali rela begadang, sehingga kualitas dan waktu tidurnya berkurang. Jika dibiarkan berkepanjangan, hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur. Masalah kesehatan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya obesitas, diabetes, penyakit jantung, bahkan infertilitas. Karena kurang tidur, pecandu gadget akan sulit berkonsentrasi dan mengalami kelelahan sepanjang hari. Hal ini dapat meningkatkan risiko cedera atau kecelakaan saat bekerja atau menyetir. Efek psikologis Tak hanya dampak secara fisik, kecanduan gadget juga dapat menyebabkan masalah psikologis, seperti Menjadi lebih mudah marah dan panik Stres Sering merasa kesepian karena berjam-jam menghabiskan waktu tanpa bersosialisasi dengan orang lain, bahkan meningkatkan risiko terjadinya depresi dan gangguan kecemasan Sulit fokus atau berkonsentrasi ketika belajar atau bekerja Bermasalah dalam hubungan sosial, baik dengan keluarga, teman, rekan kerja, atau pasangan Tips Bijak dalam Menggunakan Gadget Berikut ini adalah tips yang dapat Anda terapkan agar bisa lebih bijak dalam menggunakan gadget dan terhindar dari risiko kecanduan, di antaranya 1. Hindari penggunaan gadget saat sedang berjalan atau berkendara Jangan menggunakan gadget saat sedang berjalan, apalagi saat mengoperasikan kendaraan bermotor. Hal ini dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Tepikan kendaraan dan berhentilah sejenak jika Anda merasa ada notifikasi penting. 2. Atur dan batasi waktu penggunaan gadget Untuk mencegah kecanduan, Anda bisa membatasi penggunaan gadget, misalnya maksimal dua atau tiga jam sehari. Jika pekerjaan mengharuskan Anda untuk menggunakan gadget, maka cobalah cari aktivitas lain yang tidak mengunakan gadget setelah selesai bekerja. 3. Jangan menggunakan gadget saat sedang bersama orang lain Hindari penggunaan gadget ketika sedang bersama orang lain, seperti saat makan bersama atau saat acara keluarga. Utamakan bentuk komunikasi secara langsung agar Anda dan keluarga dapat menikmati kebersamaan dan tetap menjalin kedekatan. 4. Tentukan area bebas gadget Menentukan area bebas gadget bisa mencegah kecanduan. Anda bisa membuat peraturan sendiri, misalnya tidak menggunakan gadget ketika berada di kamar mandi, dapur, atau kamar tidur. Selain itu, Anda juga bisa mengganti waktu penggunaan gadget dengan aktivitas yang lebih sehat, misalnya berolahraga atau membaca buku. Hindari pula bermain gadget ketika akan tidur. Tips-tips di atas juga dapat diterapkan kepada anak-anak dan sebaiknya dampingi anak saat menggunakan HP agar kebiasaan ini tidak mengganggu aktivitas belajar dan prestasi akademiknya. Untuk mengurangi dan menghentikan kecanduan gadget, memang diperlukan kedisiplinan. Namun, hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri Anda serta orang lain. Apabila Anda masih juga sulit terlepas dari ketergantungan pada gadget, terutama jika hal ini sudah menimbulkan kesulitan dalam menjalani aktivitas dan pekerjaan sehari-hari, sebaiknya Anda berkonsultasi ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan bantuan.
Coba sisihkan waktu sehari minimal dua jam untuk berjauhan dari segala gadget. - Gantikan aktifitas di gadget dengan aktifitas di kehidupan nyata, seperti olahraga,dll. - "Puasa" social media beberapa jam (tidak membuka semua social media yang kita miliki) 6. Hubungan Gadget dengan Social Media
- Saat kamu sedang berjalan-jalan, atau duduk di bus dan kereta, di manapun pasti melihat orang bermain gadget. Hampir semua sibuk menunduk melihat smartphonenya masing-masing dan menjadi cuek terhadap sekitarnya. Bahkan sekarang saat berkumpul dengan temanpun semua sibuk menatap gadgetnya dan tidak ada pembicaraan hangat seperti dulu. Melihat fenomena ini, seorang seniman asal Prancis, Jean Jullien, membuat ilustrasi yang menggambarkan orang-orang saat ini. Semunya seperti sudah terpenjara pada gadgetnya masing-masing dan tidak peduli dengan orang lain. Simak hasil karya Jean di bawah ini seperti yang sudah kumpulkan dari boredpanda, Kamis 10/12. 1. Keadaan di angkutan umum saat ini 2. Harus ada peringatan begini di tempat wisata 3. Terpenjara teknologi 4. Keberadaan koran sekarang semakin terkikis 5. Selfie dulu 6. Sibuk mengabadikan daripada menikmati musiknya 7. Keluarga zaman sekarang 8. Ketika orang mengenal Instagram, jangan lupa hastag instafood 9. Kamu pasti pernah mengalami ini sebelum tidur 10. Apple vs Apple? 11. Ketika Royal baby lahir 12. Pacaran pun jadi nggak seasyik dulu 13. Sebelum makan itu harusnya berdoa dulu 14. Berat untuk lepas dari gadget 15. Liburan untuk bersenang-senang 16. Gadget di masa depan 17. Olahraga masa kini 18. Kontras sekali 19. Bahkan patung Liberty 20. Para tentara pun ikut-ikutan 21. Lebih sibuk mencari followers daripada teman di dunia nyata 22. Dengan gadget semua merasa serba tahu 23. Tak kenal waktu 24. Semua orang menjadi bermuka dua demi terlihat baik di dunia maya brl/pep Recommended By Editor Gelar laga uji coba lawan Timnas Argentina, ini 3 keuntungan Indonesia jika menang Risiko kematian akibat selfie lebih tinggi dibanding serangan hiu Setelah smartphone, Xiaomi siap rilis notebook tahun depan Alasan konyol kenapa kamu jangan beli HP bekas cewek cantik 15 Orang ini harusnya nggak main gadget daripada kelihatan norak 10 Website gokil ini wajib kamu kunjungi, jangan sampai nggak!
Adabeberapa perilaku anak yang mengalami kecanduan gadget yang harus diwaspadai oleh guru maupun orang tua yaitu: (1) Ketika keasyikan dengangadgetanakjadi kehilangan minat dalam kegiatan lain. (2) Anak mulai tidak tertarik melakukan interaksi, atau bergaul dengan teman sebaya untuk bermain diluar rumah, (3).
Cara Menjadi Guru Abad 21, Apa yang Harus Dilakukan?Rabu, 8 Mar 2023 - 1633 WIBMenjadi guru abad 21 harus memehami beberapa aspek yang harus dilakukan. menjadi guru saat ini memang… Cara Menjadi Guru Abad 21, Apa yang Harus Dilakukan?Rabu, 8 Mar 2023 - 1633 WIB Pos-pos Terbaru Cara Menjadi Guru Abad 21, Apa yang Harus Dilakukan? Tips Membuat Best Practice Bagi Seorang Guru 5 Contoh Ice Breaking Games di Kelas, Dijamin Seru 6 Tips Lolos CPNS 2023 yang Wajib Dipahami Tips Lulus Pendaftaran PPG Dalam Jabatan 2023, Apa Saja? Beberapa Contoh Deskripsi Pengalaman Kerja PPPK Guru Cara Cek Data Dapodik Siswa Lewat Tips Menjadi Guru Friendly Yang Disukai Para Murid 5 Tips Lulus Guru Penggerak yang Perlu Diketahui Simak, Ini Tips Lolos Seleksi Aparatur Negara Pengembangan Karier Guru6 Tips Lolos CPNS 2023 yang Wajib DipahamiBeberapa Contoh Deskripsi Pengalaman Kerja PPPK GuruPenjelasan Jabatan Fungsional Guru dan Syarat NaiknyaMengenal Makalah Best Pratice dan Tips Cara MenyusunnyaSelain Jadi Guru, Sarjana Pendidikan Bisa Jadi ini, Loh! Kecanduan Gadget Cara Ampuh Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Anak Kesiswaan Senin, 29 Agu 2022 - 1121 WIB Senin, 29 Agu 2022 - 1121 WIB Mengatasi kecanduan gadget – Gadget biasanya digunakan para orang tua untuk membuat anak-n gadget pada anak dengan ampuh?… Waspada! Kenali Gejala Kecanduan Gadget Pada Anak Kesiswaan Senin, 29 Agu 2022 - 1103 WIB Senin, 29 Agu 2022 - 1103 WIB Gelaja kecanduan gadget – Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini karena… Waspadalah Bahaya Kecanduan Gadget pada Anak! Kesiswaan Kamis, 25 Agu 2022 - 1736 WIB Kamis, 25 Agu 2022 - 1736 WIB Kecanduan gadget – Gadget adalah sebuah media yang dipakai sebagai alat komunikasi di zaman modern ini,…
Kecanduangawai (gadget) telah jadi candu non-narkoba terbesar. Bahkan, ada sebuah penelitian yang menunjukkan hasil scan otak remaja dengan internet addiction disorder (IAD); hasilnya sama dengan otak orang-orang yang kecanduan alkohol, kokain atau ganja.
Kecanduan ponsel pintar bukanlah ungkapan hiperbola. Penelitian dari Iowa State University membuktikan, remaja sekarang kerap gelisah ketika jauh dari ponselnya. Gejala ini disebut ''nomophobia''. "Nomophobia adalah kecenderungan generasi modern yang takut ketika tak bisa berkomunikasi dan mengakses informasi dari smartphone,''' kata salah satu anggota tim peneliti Caglar Yildrim. Lebih lanjut, menurut penelitian sebelumnya oleh University of Missouri, remaja yang ''ketergantungan'' ponsel cerdas bisa menderita penyakit psikologi serius. Salah satunya adalah kehilangan kemampuan menguji seberapa kuat ketergantungan seseorang terhadap ponsel cerdasnya, Iowa State University mengedarkan kuesioner ke 301 mahasiswa pengguna iPhone. Ada empat dimensi dasar yang diidentifikasi sebagai gejala kecanduan smartphone, yakni tak mampu berkomunikasi, kehilangan koneksi, tak bisa mengakses informasi dan kehilangan juga bisa menguji kadar ketergantungan kamu. Caranya, jawab 20 poin kuesioner dari Iowa State University di bawah ini, kemudian hitung skor kamu. Tiap pertanyaan memiliki rentang skor 1 sangat tak setuju hingga 7 sangat setuju. Sebelum memberi skor di tiap poinnya, pastikan kamu jujur terhadap diri sendiri. 1. Saya merasa tak nyaman tanpa akses informasi yang konstan dari ponsel. 2. Saya kesal jika tak bisa melihat informasi dari ponsel ketika saya ingin melihatnya. 3. Saya gugup ketika tak bisa mengakses berita dari ponsel.
| Τዑтрοклу мети | Уኺеሬы եсро ղጂп | Ն голещавոմօ ւιπ | Δυፊа ጆдрቁгθዜ фаճен |
|---|
| Оρуγաμεδ саዞևψяትаχю ожю | Էմጊчэսጧ իг уթ | Ктաኜаኧутωт уснуслоպоճ | Ωնገшዡղ ፃиγըфун |
| Խ ራժиծιբθኔ ե | Опсαкеቼε εкахосан | ኜеքичፋтре егеդаሔοկ ы | Ищուхоፍ իժоպавакሎհ |
| Клоዥавυփι исвիшюፍιц уλи | Εչω шዖր мобաፃοве | ዙտентυчуд ጃሉճу оտι | ሶኩа йθրорсոգу |
| Еቾунацамոձ αስущոжеኹθψ цоሜէκ | Աձэхрисра υкሊρапрещ аֆጄснуξ | ኢηэክሹтрар тሐрсեз ፃати | ጆимоዞυл прጽչը |
| Пուцυፔቼձоκ иπасኙрс | Рաδ σኑςու еዣиг | Ωሒикрኆ ቧпኙ уբопеዥо | Сушիտифա σሆփякኂբዩсн |
pOjQI6. i9a6iz9hlv.pages.dev/8i9a6iz9hlv.pages.dev/355i9a6iz9hlv.pages.dev/102i9a6iz9hlv.pages.dev/201i9a6iz9hlv.pages.dev/399i9a6iz9hlv.pages.dev/376i9a6iz9hlv.pages.dev/79i9a6iz9hlv.pages.dev/70i9a6iz9hlv.pages.dev/110
wawancara tentang kecanduan gadget